sociascratchdesign.com : Tentang Apa Saja: Kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa

Kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa

Monday, January 21, 2013
kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa- Frau.  seorang kawan bertanya, mengapa harus ada kata 'Pertama' pada judul tersebut. saya tidak sempat berfikir kesana sebelumnya, tapi kemudian saya pun terseret  berfikir kesana. 
kenapa harus ada kata "pertama"? karena jika saya menyimak liriknya, ini lebih seperti tentang pertemuan terakhir?
Atau mungkin ini memang tentang yang pertama dan terakhir. Tentang bergulirnya waktu direntang kita berhubungan dengan sesuatu. Setiap awal yang akan selalu mengenal akhir. Kondisi pasti yang tetap saja sering kita abaikan dan atau justru  kita ratapi, meski kita tau itu akan terjadi.
Bicara tentang akhir. Bicara tentang perpisahan. Saya percaya bahwa menciptakan akhir yang baik adalah salah satu cara kita menghargai segala sesuatu yang pernah singgah di hidup kita. Akhir yang baik demi yang lebih baik. karena pada yang telah berakhir pun tak lantas segala sesuatu tentangnya akan berhenti seketika. Kita mengenal bias. kita pernah mendengar gema. kita mengenal kenangan. Selalu ada serpihan-serpihan yang tersisa dari apapun itu yang pada akhirnya meninggalkan kita. Termasuk kita sendiri, nama-nama kita masih akan digemakan oleh mereka yang ditinggal pergi. Sisakan hal-hal baik untuk mereka sebelum kita pergi, akan menjadikan hidup kita lebih baik. Meski itu setelah mati.
sementara merenungkan seperti apa kita akan menciptakan akhir yang baik, silakan nikmati lagu dari Frau di bawah ini:



Lirik:

Direntang waktu yang berjejal dan memburai, 
kau berikan, 
sepasang tanganmu terbuka dan membiru, 
enggan 
Di gigir yang curam dan dunia yang tertinggal dan membeku 
Sungguh, 
peta melesap dan udara yang terbakar jauh 

Kita adalah sepasang kekasih yang pertama bercinta di luar angkasa 
seperti takkan pernah pulang (yang menghilang) 
Kau membias di udara dan terhempaskan cahaya 
Seperti takkan pernah pulang, 
ketuk langkahmu menarilah di jauh permukaan Jalan pulang yang menghilang,
tertulis dan menghilang, 
karena kita, 
sebab kita, 
telah bercinta di luar angkasa

Akhir-akhir Ini





Copyright Sociascratchdesign 2012